Selasa, 28 Mei 2013

MY MOM IS MY BEST ENEMIE

Sepertinya banyak orang yang bilang kemirippan aku sama mamaku bisa membuat kami jadi team hebat dan kompak dalam banyak hal. nyatanya keliru besar. Banyak hal kami selalu tidak sepakat, berbeda pendapat atau apa sajalah...yang membuat kami harus sama-sama bersitegang. Aku bilang mamaku terlalu saklek sama aturan normatif. Mama bilang aku enggak wajar (maksudnya???) contoh aku selalu salah (menurut mamaku) memakai alat makan misal piring cookies aku buat makan, sendok sayur aku buat  sendok gorengan, gelas wine aku buat es buah. Ini perkara kepraktisan kawannnn....aku enggan mencari seabrek pernak-pernik dapur...dg fungsinya masing-masing aku cuma mengambil alat terdekat dan selesai...  toh dengan sendok semenpun nasi bisa sampai ke tenggorokan kan?????

"Jangan warna merah" begitu teriak mama waktu aku hendak mencat rumah. Aku bosan dengan warna-warna pastel seperti krem, kuning gading, biru muda. Aku suka warna-warna tegas seperti merah, orange, hitam kalau perlu.Masalahnya adalah sampai ketika aku belum punya rumah sendiri aku masih harus berbagi  dengannya. Sedikit surpraise ketika pulang mengaji mama melihat temboknya berwarna merah tua.....Haiii percayalah kadang cat yang baru bisa membuat suasana hati yang baru .....Dan aku merasa puas dan menang melihat muka mama yang aseeeem...

Jujur aku kadang bosan dg aturan normatifnya aku ingin beda begitulah kira - kira.....begitu terus mama suka kembang-kembang aku suka kotak-kotak, mama  pink aku  merah marun. dia  melati aku bunga tanjung ...Anehnya aku benar-benar merasa puas jika harus bertolak belakang dengannya. Lucunya Kami sama-sama kepala batu cuma kalau mama batu apung aku mungkin batu obsidian jadi lebih tajam dan mengkilat hehehe akibatnya akulah yg selalu jadi pemenang.....

Sekarang mama mulai menua, kesehatannya pun semakin menurun, dia  mulai jarang berdebat denganku.Mungkin malas atau bosan...  Lama-lama aku merindukan saat kami berdebat dulu. Mama mulai gak peduli ketika aku makan siang dengan rantang, atau memilih warna dongker untuk banyak perabot...kita gak pernah berdebat lagi soal hitam atau merah, soal dimana seharusnya meletakkan sesuatu....soal bagaimana cara aku duduk dan berjalan soal.....

Hmmm...aku mencoba melihat sekeliling rumah, semua tersenyum mengejek menertawai keegoisanku, sudah lama sekali ide mama tidak mempunyai andil di rumah ini sejak aku merasa bosan dengan aturan konvensionalnya sejak aku merasa bs menertawakan kekunoannnya .......Aku malu hati....dan aku merasa kehilangan ...

Aku menyadari sepenuhnya selama mama  masih hidup dia juga berhak untuk tidak terhalangi dengan keinginanku yg berlawanan arah, kami harus berbagi... untuk menebus perasaan bersalah  secara diam-diam aku mulai mencat rumah dengan warna kesukaannya, Aku mulai taat menggunakan barang-barang sesuai fungsinya....Aku benar-benar tak ingin kehilangan taste mama sekarang......